SAKRAL BUDAYA (Kumpulan Geguritan)

Penulis : Sudarto, S.Pd.
Tebal buku : vi + 50 halaman, tinggi buku 21 cm.
Sinopsis :
Puisi Jawa (Geguritan) adalah bentuk karya sastra Jawa yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan perasaan, ide dan gagasan. Hal-hal yang diungkapkan merupakan hasil penangkapan penyair terhadap kehidupan nyata. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa geguritan merupakan pengejawantahan kehidupan nyata. Penyair dalam mengejawantahkan kehidupan itu melalui pilihan kata yang singkat, padat dan bermakna.
Kumpulan geguritan “Sakral Budaya” juga memuat kehidupan nyata. Kehidupan itu memuat nilai-nilai yang bisa digunakan untuk teladan dalam hidup. Contoh : nrima ing anane (menerima apa adanya) sikap hidup yang menerima apa adanya adalah bentuk syukur kepada Tuhan. Sikap seperti ini patu diteladani karena akan membuat hidup bahagia. Urip iku murup (Hidup itu menyala) artinya jadi orang harus berguna, berkarya sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Ilmu titen (Ilmu membaca tanda) artinya setiap orang yang pandai membaca tanda-tanda maka akan bisa membaca apa yang akan terjadi, bagaimana cara mengatasi bila ada masalah nanti. Aja rebut bener (Jangan berebut kebenaran) artinya jangan merasa paling benar karena yang akan terjadi adalah keributan.
Semoga buku ini dapat menambah khasanah literasi sastra Jawa dan untuk belajar sastra Jawa serta bisa menumbuhkan motivasi untuk membaca geguritan khususnya pada kalangan muda.
Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.
880 total views, 2 views today