TANAH BERBONGKAH (Antologi Puisi)

Karya : Hanik Choiriyah, S.Pd., M.Pd.

Penulis : Hanik Choiriyah, S.Pd., M.Pd.

Tebal buku : v + 50 halaman, tinggi buku : 21 cm

SINOPSIS :

Antologi Puisi “Tanah Berbongkah” menggambarkan fenomena keadaan saat ini di mana banyak generasi muda dengan tingkah laku dan aktivitas yang semakin memprihatinkan. Banyak pemandangan yang tak sedap tuk ditatap, berhamburan kata yang tabu tuk ditiru, menjamur tingkah laku yang mengusik tuk diselidik. Tak hanya di kota dan di desa, di daerah perbatasan pun sudah terpengaruh. Miris melihat banyak generasi muda yang tak bisa diharapkan bak tanah berbongkah dimusim kemarau. Namun, masih ada sedikit asa pada mereka yang masih bisa menyejukkan mata, mau terus berupaya, dan tak terpengaruh mereka yang terus menghasut bahkan menyudut. Sekolah, menjadi harapan adanya perubahan untuk mendidik generasi muda. Asrama atau pondok pesantren juga semakin menjadi pilihan untuk meningkatkan pengetahuan dan iman serta memperindah karakter. Namun, peran orang tua juga tak luput dari sorotan dan tatanan sistem pendidikan yang mendukung akan semakin mempermudah.

Tanggung jawab utama memperbaiki generasi, terus memotivasi, mencipta masyarakat madani, dan memajukan negeri ada di pundak pendidik dan ulama sebagai pencerah, pemberi petuah, penuntun bagi mereka yang sudah salah arah bak menggemburkan tanah berbongkah. Bagaikan tanah berbongkah yang tak terjamah di sawah atau ladang yang sungguh keras saat musim kemarau. Ibarat kerasnya karakter generasi muda saat ini yang sebagian besar sudah tak mau menerima nasihat dan memperbaiki budi pekerti. Apalagi jika mereka terus dibiarkan seperti lahan yang terabaikan. Tapi ketika musim penghujan datang, air yang turun dapat menggeburkan tanah berbongkah dan jika diolah dengan sungguh-sungguh bisa menghasilkan sesuatu yang berfaedah. Begitu juga dengan para pemuda negeri ini, mereka generasi yang masih bisa dimotivasi dan diperbaiki. Perlahan namun pasti, mereka akan mampu menjadi pribadi yang tangguh dalam memimpin dan memajukan bumi pertiwi tercinta ini.

Buku ini bisa didapat di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 179 total views,  3 views today

RINDU UNTUK AYAH (Antologi Puisi)

Karya : Sapartini, S.H.

Penulis : Sapartini, S.H.

Tebal buku : vi + 52 halaman, tinggi buku : 21 cm

SINOPSIS :

Kerinduan kepada sosok seorang ayah menjadi salah satu puisi yang ada dalam Antologi Puisi “Rindu Untuk Ayah.” Rindu berkaitan dengan perasaan yang indah untuk diungkapkan dalam sebuah puisi, sedangkan sosok ayah adalah sok yang penting dalam kehidupan manusia. Selain puisi tentang ayah juga banyak puisi yang berkaitan dengan alam sekitar berlatar belakang Blora, namun semua disajikan dalam bentuk fiksi sehingga multi tafsir. Pilihan kata dalam antologi ini disesuaikan dengan kebutuhan makna sehingga mudah dan enak untuk dibaca. Semoga menginspirasi bagi pembaca.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 192 total views,  3 views today

ALUN-ALUN BLORA MENJELANG SORE (Antologi Puisi)

Karya : Kari Rahayu

Penulis : Kari Rahayu, S.Pd.

Tebal buku : v + 50 halaman, tinggi buku : 21 cm

SINOPSIS :

Antologi puisi “ALUN-ALUN BLORA MENJELANG SORE” adalah kumpulan puisi yang melukiskan suasana Ramadan pada umumnya. Salah satu puisi yang berjudul “Alun-alun Menjelang Sore” benar-benar menggambarkan suasana alun-alun menjelang sore saat bulan Ramadan.

Selain itu juga tentang sajadah basah, tahajud, takjil, sahur, godaan, dan lain sebagainya. Semuanya ditulis dengan pilihan kata yang tepat sehingga memiliki roh religius Ramadan. Semoga menambah kasanah puisi religus Islami.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa kabupaten Blora.

 164 total views,  3 views today

MENGGAPAI ASA (Antologi Puisi)

Karya : Umi Nuryati

Penulis : Umi Nuryati

Tebal buku : vi + 50 halaman, tinggi buku 21 cm

SINOPSIS

Antologi Puisi “Menggapai Asa” merupakan kumpulan puisi yang melukiskan ungkapan perasaan dan gagasan tentang asa atau harapan. Harapan itu dihubungkan dengan apa saja yang ada di sekitar penulis. Salah satu judul puisi tentang Borobudur merupakan ungkapan kekaguman namun juga mempunyai harapan untuk masa depan, tidak hanya kagum tetapi menjadi tantangan untuk bisa menciptakan lebih baik dari Borobudur. Contoh lagi tentang Diponegoro seorang pahlawan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, harapannya menjadi soosok teladan dan penyemangat untuk mengisi kemerdekaan. Masih banyak lagi puisi-puisi yang menarik untuk dibaca dan diambil dilai-nilai positif yang tersirat dalam puisi tersebut.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 250 total views,  2 views today

BERNYANYI & BELAJAR (Kumpulan Gubahan Lagu Untuk Anak SD)

Penulis : Kotit Maphalina

Tebal buku : vi + 52 halaman, tinggi buku : 21 cm

Sinopsis :

Buku Bernyanyi & Belajar (Kumpulan Gubahan Lagu Untuk Anak SD) ini adalah kumpulan gubahan lagu yang dibuat lebih mengedepankan tujuan untuk belajar. Syair-syair yang ditulis disesuaikan dengan lagu-lagu bernuansa anak SD. Materi gubahan merupakan materi belajar yang disesuaikan dengan mata pelajaran misalnya berhitung, rumus matematika. Sedangkan untuk IPA bisa nama hewan, planet. Untuk IPS peta, Pahlawan, budaya. Untuk bahasa kata tanya  dan lain sebagainya. Buku “Bernyanyi & Belajar”  ini sangat cocok untuk dipraktikan dalam pembelajaran di kelas.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 593 total views

BINTANG DI LANGIT (Kumpulan Puisi Anak)

Penulis : Kotit Maphalina

Tebal buku : vi + 50 halaman, tinggi buku : 21 cm

Sinopsis :

Kumpulan Puisi Anak “Bintang Di Langit” karya Kotit Maphalina merupakan wadah puisi-puisi yang melukiskan kehidupan di antaranya adalah melukiskan bintang di langit yang menjadi penerang di saat malam. Jutaan bintang di langit menjadi penghias keindahan alam semesta. Penulis juga mengutarakan gagasan lain dalam kumpulannya yang menarik untuk dibaca, antara lain tentang bapak, alam, ilmu, guru, sifat manusia dan lain-lain sebagai penggambaran kehidupan sehari-hari. Semoga kumpulan ini menambah khasanah literasi puisi dan bermanfaat bagi gerakan literasi sekolah.

Buku ini bisa didapat di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 487 total views,  6 views today

GURUKU PAHLAWANKU (Antologi Puisi)

Penulis : Wasiman

Tebal buku : vi + 50 halaman, tinggi buku : 21 cm

Sinopsi :

Antologi puisi “Guruku Pahlawanku” karya Wasiman merupakan wadah puisi-puisi yang melukiskan kehidupan di antaranya adalah melukiskan sosok seorang guru. Penulis menggarkan seorang guru adalah sosok yang sangat bermanfaat bagi dirinya, sampai-sampai menjulukinya sebagai sang pahlawan. Pahlawan pembuka ilmu pengetahuan, penuntun menuju jalan kebaikan, dan pembuka pintu-pintu kreatif sebagai jalan menuju kehidupan nyata.  Demikian penulis mengutarakan gagasannya, namun dalam antologi ini masih banyak gagasan lain yang menarik untuk dibaca. Semoga kumpulan ini menambah khasanah literasi puisi dan bermanfaat bagi gerakan literasi sekolah.

 559 total views,  1 views today

SAKRAL BUDAYA (Kumpulan Geguritan)

Penulis : Sudarto, S.Pd.

Tebal buku : vi + 50 halaman, tinggi buku 21 cm.

Sinopsis :

Puisi Jawa (Geguritan) adalah bentuk karya sastra Jawa yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan perasaan, ide dan gagasan. Hal-hal yang diungkapkan merupakan hasil penangkapan penyair terhadap kehidupan nyata. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa geguritan merupakan pengejawantahan kehidupan nyata. Penyair dalam mengejawantahkan kehidupan itu melalui pilihan kata yang singkat, padat dan bermakna.

Kumpulan geguritan “Sakral Budaya” juga memuat kehidupan nyata. Kehidupan itu memuat nilai-nilai yang bisa digunakan untuk teladan dalam hidup. Contoh : nrima ing anane (menerima apa adanya) sikap hidup yang menerima apa adanya adalah bentuk syukur kepada Tuhan. Sikap seperti ini patu diteladani karena akan membuat hidup bahagia. Urip iku murup (Hidup itu menyala) artinya jadi orang harus berguna, berkarya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.  Ilmu titen (Ilmu membaca tanda) artinya setiap orang yang pandai membaca tanda-tanda maka akan bisa membaca apa yang akan terjadi, bagaimana cara mengatasi bila ada masalah nanti. Aja rebut bener (Jangan berebut kebenaran) artinya jangan merasa paling benar karena yang akan terjadi adalah keributan.

Semoga buku ini dapat menambah khasanah literasi sastra Jawa dan  untuk belajar sastra Jawa serta bisa menumbuhkan motivasi untuk membaca geguritan khususnya pada kalangan muda.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 881 total views,  3 views today

SARANG MAKNA (Kumpulan Puisi)

Penulis : Sudarto, S.Pd.

Tebal buku : vi +54 halaman, tinggi buku 21 cm

Sinopsis :

Dunia puisi penuh dengan keindahan kata-kata dan perjalanan emosional. Kumpulan puisi “Sarang Makna” ini merupakan kumpulan puisi yang telah ditulis dengan hati yang penuh gairah dan pikiran yang mengalir bebas. Penulis menghadirkan karya-karya ini kepada pembaca setia  dengan  harapan bahwa kata-kata yang terpilih dengan cermat dan hati-hati ini akan menembus kedalaman jiwa.

Kumpulan puisi ini, berusaha menjelajahi beragam tema dan melukiskan pengalaman hidup, cinta, keindahan alam, serta refleksi atas perjalanan pribadi. Melalui bahasa puisi, penulis berusaha mengungkapkan perasaan, pikiran, dan refleksi yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Setiap puisi di dalam buku ini adalah potret kehidupan, keindahan, dan kerumitan yang kita temui di sepanjang perjalanan kita.

Penulis percaya bahwa puisi adalah bahasa jiwa yang menghubungkan kita semua. Dalam setiap baris, penulis berharap pembaca dapat menemukan sentuhan yang beresonansi dengan perasaan dan menemukan inspirasi, penghiburan, atau mungkin sekadar kelegaan melalui puisi-puisi ini.

Buku bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 470 total views,  2 views today

HIDUP HANYALAH TITIPAN (Antologi Puisi)

Penulis : Nurul Fatmawati, S.Ag.

Tebal Buku : viii+ 54 halaman, tinggi buku : 21 cm

Sinopsis :

Antologi Puisi “ Hidup Hanya Titipan” berisi tentang perjalanan hidup seseorang, suka duka yang dialaminya adalah sebuah tantangan yang dihadapi. Selain itu, kisah percintaan masa lalu juga dituangkan dalam antalogi puisi tersebut. Puisi tersebut juga menggambarkan kesedihan, kekecewaan, pengkhianatan serta dendam yang dilakukan oleh teman sendiri. Berisi juga rasa kehilangan yang mendalam karena ditinggal orang tua untuk selama-lamanya. Ketika rindu mendera hanya doa-doa yang dilantunkan untuk mengobati rindu yang dirasakan karena kehilangan, hanya satu harapannya bisa bertemu kembali nanti di surga-Nya. Sejatinya hidup di dunia ini hanyalah sementara dengan berbagai cobaan kerasnya dunia. Dengan doa yang dipanjatkannya dapat menghapus rindu yang dirasakan selama ini dan berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.

Buku ini bisa didapatkan di Dewan Bahasa Jawa Kabupaten Blora.

 228 total views